Sabtu, 31 Desember 2016

Tujuan Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT

Organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate didirikan dengan tujuan yang sangat mulia, Tujuan PSHT tidak hanya bersifat ragawi melainkan juga bersifat rohani.
Tujuan Persaudaraan Setia Hati Terate

Tujuan PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate adalah membentuk manusia berbudi pekerti luhur tahu benar dan salah serta ikut memayu hayuning bawono.
Setiap anggota PSHT dididik dan diajarkan perilaku berbudi luhur, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam jalinan persaudaraan kekal abadi, melalui pelajaran beladiri pencak silat yang di dalamnya terkandung unsur-unsur olahraga dan seni beladiri yang merupakan warisan para leluhur, merupakan seni budaya bangsa indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.

Persaudaraan yang diyakini, diajarkan dan dianut oleh SH Terate adalah persaudaraan yang tulus ikhlas dengan didasari rasa saling sayang menyayangi, hormat menghormati dan bertanggung jawab. Persaudaraan yang tidak memandang siapa aku dan siapa kamu, tidak dilandasi hegemoni keduniawian, seperti drajat, pangkat dan martabat, juga bukan persaudaraan yang dibatasi suku, ras, agama dan antar golongan, duduk sama rendah berdiri sama tinggi.

Tujuan PSHT Berbudi Luhur

Membentuk Manusia berbudi luhur adalah membentuk manusia yang baik, dimana manusia yang baik kehadiranya mampu menciptakan ketentraman, keamanan,kedamaian serta kebahagiaan lahir batin. Yang lemah merasa terlindungi dan yang kuat tidak merasa tersaingi. Manusia bisa di sebut baik bila perbuatan baiknya lebih banyak dari perbuatan buruknya walaupun selisihnya sedikit. Karena tidak ada manusia yang sempurna lepas dari dosa  dan khilaf kecuali para utusan Tuhan. Mereka memang selalu di jaga dan di jauhkan dari perbuatan-perbuatan tercela agar di jadikan panutan di jadikan tauladan bagi umatnya.

Budi pekerti dapat menentukan nilai martabat manusia. Dan bila di tilik lebih lanjut berbudi luhur dapat di bedakan menjadi empat macam.

Berbudi Luhur kepada Tuhan

Kita sebagai mahluk harus yakin bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan menaruh embrio manusia ke dalam kandungan ibunya, kemudian melahirkan ke alam dunia lalu membesarkan dan memberikan nikmat yang tak terhitung dan ternilai harganya. Tuhan pula yang akan mematikan dan membangkitkanya nanti pada hari kiamat. Manusia selalu tergantung kepada Tuhan. sebagai contoh-contoh kecil adalah ketidak mampuan manusia membuat setetes darah apalagi banyak. Ketidakberdayaan manusia menumbuhkan sel-sel daun pada satu pohon apalagi semua pohon. Ketidak tahuan pada bahan bakar matahari apalagi menyediakanya. Ilmu-ilmu jin dan manusia kalo di gabungkan tak akan lebih dari setetes air di samudera luas jika di bandingkan ilmu Tuhan. Maka jikalau manusia mau berfikir sejenak pastilah ia merasa terpaksa atau sukarela untuk berterimaksih kepada Tuhan SWT. Ungkapan terimakasih kepada Tuhan bukan sekedar percaya kepada-Nya. Bila manusia sekedar percaya tetapi tidak taat maka iblis akan lebih baik. Tentu saja iblis lebih baik, iblis lebih percaya kepada Tuhan dari pada manusia karena iblis pernah berdialog langsung dengan Tuhan tetapi tetap durhaka. Ungkapan terimaksih kepada Tuhan harus dinyatakan dengan perbuatan yaitu dengan memenuhi hak-hak Tuhan supaya Tuhan juga memenuhi hak-hak hambaNya. Setiap Anggota PSHT diharapkan dan dianjurkan untuk taat kepada perintah-perintah tuhan dan menjauhi larangan-larangan tuhan sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaannya masing-masing

Berbudi Luhur kepada Orang Tua dan Guru

Walaupun yang menciptakan manusia itu Tuhan, sedangkan ibu hanya mampu mengandung saja karena bila sudah tiba saat melahirkan maka ia tak akan mampu menahanya. Atau walaupun seorang ibu sudah ingin melahirkan tetapi kalau Tuhan belum menghandaki maka ia juga tak akan sanggup mengeluarkan bayinya. Bukti kekuasaan Tuhan ini, yaitu adanya ibu-ibu yang melahirkan saat sedang diperjalanan ke rumah sakit atau pada saat yang tidak di kehendaki ibu itu).Namun demikian jangan lupa bahwa ibu selalu menyambut kelahiran bayinya dengan rasa sakit dan darah, bahkan kadang-kadang bayinya di tebus dengan nyawa satu-satunya. Setelah lahir di dunia seorang ibu dengan ikhlas merawat dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang dan perjuangan, dikala sakit maupun dikala kesusahan ibu selalu menemani dan mendampingi dengan kasih sayang Dan setelah putranya cukup umur maka ia menyerahkan kepada guru untuk memperoleh pengetahuan / ilmu sebagai bekal dalam kehidupan. Maka dari itu berterimakasih kepada orang tua dan Guru wajib, jasa-jasa mereka tidak dapat kita hitung dengan materi, untuk itu hanya berbakti dan mengabdilah kita membalasnya.

Berbudi Luhur kepada Diri Sendiri

Sebagai sebuah individu manusia wajib memenuhi hak-hak jasmani dan rokhani dengan menjaga kesehatan makan makanan yang baik dan halal, menghindari makanan yang haram, minuman keras ganja , atau obat-obatan terlarang lainnya yang merusak saraf otak.sehingga diri pribadi selalu terjaga dari hal-hal yang tidak baik.

Berbudi Luhur kepada Semua Mahluk

Manusia adalah makluk sosial. Satu sama lain saling membutuhkan. Yang kaya membutuhkan tenaga yang miskin dan yang miskin memerlukan bantuan yang kaya, yang pandai memerlukan yang bodoh dan juga sebalikya.hal ini juga berlaku antar bangsa.Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan orang lain. Perbuatan baik dan buruk merupakan pantulan dari sifat seseorang. Maka orang yang bijaksana tidak akan merendahkan dirinya sendiri dengan menghina orang lain. Orang bijaksana selalu menjaga martabat dan kehormatanya dengan menyantuni orang lain terutama yang lemah.

Maka kalaupun harus terjadi tindak kekerasan tidak dapat di hindari, haruslah di sadari bahwa pendekar sejati tidak akan berangan-angan untuk menciderai tubuh maupun hati lawan. Kekerasan tadi hanyalah sekedar untuk memberi peringatan saja agar memiliki kesempatan bertaubat. Dan walaupun Tuhan mengijinkan membalas perbuatan yang jahat dengan kejahatan yang seimbang. Namun Tuhan juga menawarkan alternatif lain yang lebih baik yaitu memaafkan karena memaafkan itu lebih mendekatkan kepada taqwa. Untuk itulah dalam Persaudaraan Setia Hati Terate mengajarkan kripen atau tehnik kuncian agar dapat mengalahkan lawan tanpa harus melukai apalagi sampai membunuh. Saling membunuh tanpa sebab yang dibenarkan sangatlah berat sangsinya apalagi sesama manusia. Untuk itu menjaga perilaku sangatlah dibutuhkan sehingga kita bisa hidup saling berdampingan.

Sedangkan contoh berbudi luhur kepada tumbuh-tumbuhan adalah tidak merusak lingkungan hidup. Bila nenebang pohon di hutan harus di adakan reboisasi atau penanaman kembali. Sehingga keberlangungan hidup dan hubungan manusia dengan alam tetap terjaga.

0 komentar:

Posting Komentar